Wednesday, February 6, 2013

6 Tips Menjadi Pengajar Idaman

Cuplikan film "Taare Zameen Par"

Menjadi seorang guru atau pengajar di lembaga pendidikan  merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan tersendiri bagi yang mengalaminya. Mulai dari cara berpakaian, mengajar, bertutur kata, sikap berjalan, kedisiplinan, kemampuan menguasai kelas dan bahkan model rambut dapat menjadi perhatian khusus bagi para siswa(i) yang terkadang tidak disadari. Nah, untuk menjadi guru idaman, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan di bawah ini:

  1. Berpakaian rapi dan sederhana.
    Guru yang memperhatikan kerapian berpakaian dan penampilan selain mampu menimbulkan kepercayaan diri juga dapat menciptakan daya tarik bagi siswa(i). Oleh karena itu, sangat dianjurkan guru memilih pakaian yang serasi dan tidak mencolok agar siswa(i)nya tertarik mengikuti pelajaran yang diberikan.

  2. Mengajar dengan penuh kesungguhan.
    Hampir semua guru mampu mengajar dengan baik, tetapi tidak semuanya mengajar dengan penuh kesungguhan. Itu dapat terlihat dari bagaimana cara mereka memulai pembelajaran, memberikan materi, dan menutup pembelajaran. Ketika seorang guru yang memulai pembelajaran dengan muka cemberut atau kurang bersemangat dapat diindikasikan bahwa dia kurang bersungguh-sungguh untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam kelas. Sedangkan ketika memberikan materi, guru tersebut kurang meyakinkan dalam mengajar, banyak salah ucap, memberikan contoh yang kurang bisa diterima akal sehat, menyatakan analogi yang tidak sesuai, dengan mata lebih banyak terpusat pada buku panduan yang di bawanya, sangat mungkin guru tersebut benar-benar tidak bersungguh-sungguh untuk menyiapkan dirinya mengajarkan sesuatu kepada para siswa(i)nya.

  3. Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan.
    Jika dalam mengajar seorang guru tidak mampu bersuara dengan lantang dan tidak bisa didengarkan jelas oleh para siswa(i) ada 2 hal yang akan terjadi. Pertama, penjelasan guru tersebut tidak akan diterima baik oleh siswa alias tidak dimengerti. Kedua, para siswa(i) akan mengantuk karena selama 1 jam pelajaran mereka akan disuguhi dengan penjelasan yang tidak bisa diterima jelas oleh dua telinga mereka, yang memungkinkan terjadinya kurang perhatian, konsentrasi, dan akhirnya mengantuk.

  4. Disiplin.
    Banyak guru yang menganggap dirinya adalah raja yang ingin selalu menang sendiri padahal seharusnya raja itu melayani rakyatnya dan memberikan kebahagiaan, bukan malah mengatur-atur sendiri kapan jadwal mengajar mereka. Jika itu dibicarakan dengan musyawarah lalu disepakati bersama dengan siswa(i) mungkin hal itu bisa diterima, namun bagaimana yang menetapkan jadwal secara sepihak, datang terlambat, atau tidak hadir tanpa pemberitahuan yang jelas. Apapun namanya seorang guru harus memberikan teladan tentang kedisiplinan ini, selain karena bagian dari tanggung jawab juga merupakan ukuran seberapa pantas peran guru dalam dirinya dan seberapa tinggi penghormatannya kepada diri sendiri dan siswa(i)nya.

  5. Kemampuan menguasai kelas.
    Semua guru memiliki gayanya masing-masing dalam mengajar. Ada yang super serius, santai, friendly, penuh humor, atau bahkan menakutkan. Apapun namanya, siswa(i) masa kini membutuhkan kenyamanan dan kepuasan dalam kelas bukan keterpaksaan. Itu dapat hadir dalam jiwa siswa(i) jika seorang guru mampu mengajar dengan metode-metode variatif dengan materi yang padat dan mudah dipahami. Selain itu, seorang guru juga harus pandai mengenali apa yang diinginkan siswa(i) mereka, bukan malah memaksakan siswa(i)nya untuk menerima materi apapun dengan gaya mengajar sesukanya karena itu sungguh sangat tidak adil dan merugikan siswa(i).

  6. Teladan.
    Selain menghadirkan suasana menyenangkan dalam kelas, seorang guru seharusnya mampu memberikan pelayanan di luar kelas sama baiknya di dalam kelas, seperti  ketika memberikan tugas kepada siswa(i) sebaiknya guru yang bersangkutan selalu hadir dengan penuh keceriaan, memberikan bimbingan, bantuan, saran, kritik yang membangun dengan niat yang ikhlas. Apa yang dilakukan guru di luar kelas setidak-tidaknya dapat memberikan image yang positif jikalau mampu diperankan dengan baik. Siswa(i) selalu menilai dalam diam dan seharusnya semua guru mengetahui hal itu sehingga mereka selalu ada dan hadir dalam suasana penuh keteladanan.
Selain hal tersebut di atas, masih banyak yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam rangka menjadikan diri mereka teladan dan idaman bagi siswa(i). Namun, yang paling utama adalah menerapkannya dengan berpikir positif dan penuh bijaksana demi memajukan para generasi muda dan dunia pendidikan.

Semoga Bermanfaat ...

Drs. Matrisoni
Pengamat dan Praktisi Pendidikan Kota Bogor
Guru Matematika SMA Dwiwarna Boarding School Bogor
Judul Asli : Tips Cerdas, Agar Menjadi Guru Idaman

1 comment: